Dec 3, 2008

Susu Amerika Bermelamin Beredar di Indonesia

akarta, 27 November 2008

Oleh
Web Warouw

Jakarta – Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari memerintahkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk segera memeriksa produk susu formula Amerika Serikat (AS) yang mengandung melamin dan beredar di Indonesia.

”BPOM harus segera memeriksa produk tersebut, agar kita dapat segera mengambil keputusan yang tepat terhadap keberadaan produk-produk tersebut di Indonesia,”kata Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari ketika dihubungi SH, Kamis (27/11).
Penegasan Menkes tersebut menanggapi temuan melamin oleh Food and Drug Administration (FDA) pada produk-produk susu formula buatan Mead Johnson, Abbot, dan Nestle baru-baru ini. Produk susu formula tersebut banyak beredar dan dikonsumsi anak-anak di Indonesia, sehingga dinilai membahayakan kesehatan anak-anak yang mengonsumsi.
Siti Fadilah mengingatkan bahwa Indonesia telah menandatangani kesepakatan bersama antarmenteri-menteri kesehatan se-ASEAN dan China untuk tidak menoleransi melamin pada setiap produk makanan. ”Kami sudah menyepakati zero melamin di kawasan ASEAN dan China. Artinya, tidak satu per seribu pun melamin pada makanan diizinkan beredar di pasaran kawasan ini,” kata Menkes.
Menurut Menkes, industri susu formula AS mungkin saja mengandung melamin, karena FDA masih menoleransi keberadaan melamin di bawah 1 mg/kg (1 ppm) untuk balita dan 2 mg/kg (2 ppm) untuk orang dewasa.

”Silakan mereka memakai ketentuan itu, tetapi produk tidak boleh beredar di kawasan ASEAN dan China, karena kita tidak bisa menoleransi racun masuk dalam tubuh rakyat kita,” lanjutnya.
Menkes juga menegaskan bahwa pihaknya akan segera menyurati pihak Mead Johnson, Abbot, dan Nestle agar segera menarik produk mereka dari pasaran di Indonesia.
”Kita periksa produk mereka, tapi mereka juga kita minta menarik sendiri produk mereka dari pasar kita. Tujuannya agar rakyat berhenti mengonsumsi susu yang dicurigai mengandung melamin, sampai ada hasil penelitian dari BPOM kita. Kalau terbukti produk yang beredar positif mengandung melamin, sekecil apa pun, negara yang akan menarik semua produk tersebut,” tegasnya.
Menurut pemeriksaan FDA pada 77 sampel susu formula, melamin ditemukan pada produk susu formula balita bubuk buatan Mead Johnson sebanyak 0,137 ppm dan Envamil LIPIL sebanyak 0,14 ppm. Sedangkan pengujian pada tiga sampel produk Nestle ditemukan 0,247 ppm cyanuric acid, turunan melamin.
Hasil pengujian pada 18 sampel susu formula buatan Abbot termasuk merek Similac dinyatakan mengandung malamin. ”Jumlahnya jauh di bawah batas kesehatan yang disepakati semua negara di dunia termasuk Taiwan, yaitu 0,05 ppm,” demikian ujar juru bicara Abbot Laboratories, Collin Mc Bean pada media di AS beberapa waktu lalu.
Pemeriksaan FDA juga menemukan melamin pada dua contoh dari suplemen nutrisi yang diberikan pada anak yang sedang sakit kesulitan pencernaan.
Produk makanan sehat Nestle Peptamen Junior mengandung melamin sebanyak 0,201 ppm dan 0,206 ppm sedangkan Nestle Nutren Junior-Fiber mengandung melamin sebanyak 0,16 dan 0,184 ppm.

Kepentingan Pasar
FDA dan beberapa ahli AS menyebutkan, kontaminasi melamin tersebut terjadi pada saat proses pembuatannya secara tidak sengaja. Bersamaan dengan pernyataan FDA tersebut, media massa dan Kongres menegaskan agar semua susu yang positif mengandung melamin berapa pun juga, tidak boleh dijual di AS.
”Pendekatan FDA sangat mendahulukan kepentingan pasar ketimbang ilmu pengetahuan. Seharusnya FDA menegakkan kebijakan zero toleransi melamin pada makanan, sampai ada hasil penelitian independen yang menyatakan melamin aman buat dikonsumsi balita,” demikian anggota Kongres AS, Rosa de Lauro pada media.
Anggota Konggres yang lain, Bart Stupak meminta FDA segera menarik semua susu formula yang mengandung melamin dan memusnahkannya.
”Jika tidak ada level yang aman dari melamin untuk dikonsumsi balita, FDA harus segera menarik dan memusnahkan semua susu tersebut, walaupun kontaminasi melamin hanya kecil sekali,” tegasnya.
Dr Jerome Paulson, seorang ahli gizi pada Children Medical Center di Washington DC menegaskan agar bagaimanapun juga FDA harus melihat dampak jangka panjang dari melamin, walaupun berdosis rendah. ”Jangan hanya mengatakan aman tapi 15 tahun kemudian kita baru sadar ternyata berdampak pada kesehatan,” ujarnya.

Didesak
Pengungkapan hasil pengujian laboratorium yang menemukan jejak cemaran melamin pada beberapa susu bayi merek terkemuka telah menimbulkan keprihatian dan kebingungan, Rabu (Kamis 27/11 WIB), ketika kelompok konsumen nasional dan para pengacara Illinois menuntut Badan Obat dan Makanan (FDA) melakukan penarikan. Badan federal itu mengatakan telah mengeluarkan informasi yang tidak akurat mengenai bahan kimia yang ditemukan dalam produk yang laris itu.
Ketika para orang tua yang merasa khawatir menghubungi produsen untuk mencari panduan mengenai adanya melamin pada susu formula buatan AS, FDA menyatakan kembali posisinya bahwa makanan bayi itu aman dan orang tua sepatutnya terus memberikan kepada bayinya. FDA berpendapat bahwa tingkat cemaran yang sangat rendah tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan.
Juru bicara pabrikan terkemuka mengkritik FDA yang mengeluarkan informasi tidak akurat. ”Kami dibanjiri panggilan telepon dari para ibu yang bingung mengenai keadaan ini,” ungkap Pete Paradossi, juru bicara Mead Johnson, salah satu dari tiga produsen utama susu formula buatan AS yang terlibat dalam temuan itu.
Pengacara Illinois Lisa Madigan menyerukan agar Departemen Kesehatan Negara Bagian dan FDA menarik produk Nestle dan Mead Johnson–serta mendesak perusahaan itu untuk mengambil langkah, terlepas dari apa yang badan pemerintah lakukan. Madigan juga mengkritik penanganan FDA terhadap hasil pengujian itu.
”FDA tampak jelas menahan hasil pengujiannya dari publik selama lebih dari tiga pekan dan hanya mengungkapkan informasi sebagai tanggapan atas permintaan Associated Press,” tulis Madigan dalam surat kepada Michael Leavitt, Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS yang mengawasi FDA. (ega/ap)


Source : Sinar Harapan

7 Comments:

At December 3, 2008 at 10:49 AM , Blogger Arman said...

nah lho.. jadi bingung malahan... :P

 
At December 3, 2008 at 10:52 AM , Anonymous Anonymous said...

lebih aman pake produk lokal..
ASI !!

 
At December 3, 2008 at 11:08 AM , Blogger MarvelLicia corner said...

kalo asinya dah gak keluar gimana dung? hehehe....

minum UHT aja.. :D

 
At December 3, 2008 at 11:14 AM , Blogger Yulian said...

Aneh2 ya sekarang
Botol susu BPA lah, melamin lah :P

*sigh*

 
At December 3, 2008 at 1:20 PM , Anonymous Anonymous said...

haesshhh jaman sekarang serba membingungkan...

 
At December 3, 2008 at 1:56 PM , Blogger Unknown said...

Promosikan artikel anda di www.infogue.com. Telah tersedia widget shareGue dan pilihan widget lainnya serta nikmati fitur info cinema, Musikgue & game online untuk para netter Indonesia. Salam!
http://obat2-an.infogue.com/susu_amerika_bermelamin_beredar_di_indonesia

 
At December 5, 2008 at 2:23 PM , Blogger Mei Mei said...

maka ne balik ke ASI sajahh xixiixixiix :D

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home